Total Tayangan Halaman

Sabtu, 04 Januari 2014

LAPORAN VERBATIM KONSELING


(KERANGKA CONTOH LAPORAN VERBATIM KONSELING)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
                Laporan verbatim proses konseling merupakan bentuk pertanggung jawaban praktikan kepada Program Studi  Bimbingan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Kalimantan Selatan. Alasan pembuatan laporan verbatim proses konseling ini adalah agar praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan proses konseling dalam usaha membantu penyelesaian masalah klien.
                Kegiatan konseling ini bertujuan ……………………………………….. TAMBAHKAN TEORI TENTANG KONSELING DAN PROSES  KONSELING.
                Dalam pelaksanaan proses wawancara konseling ini praktikan menggunakan ancangan konseling ……………………………………….(MISALKAN Trait and Factor) . Pemilihan ancangan Trait and Factor ini didasarkan ………………………………………………………… (ALASAN MEMILIH ANCANGAN INI)



B. Konfidensialitas   ………….(DIISI TENTANG TEORI KERAHASIAAN DALAM PROSES PEMBERIAN BANTUAN)
                Jabatan konselor merupakan jabatan profesi sehingga konselor terikat dengan kode etik jabatan itu sendiri. Dalam kode etik jabatan konselor secara khusus telah diatur kewajiban konselor untuk menjaga kerahasiaan klien.  ……………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

C.  Identifikasi Klien
                Pada intinya pelaksanaan kegiatan konseling dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu 1) Pra Konseling, 2) Proses Konseling dan 3) Pasca Konseling. Pada tahap pra konseling kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:
1.  Proses Menemukan Klien
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman  Lapangan II ini praktikan mengangkat salah satu masalah klien dari siswa/siswi kelas ……………. Proses konseling ini dilakukan setelah praktikan  mengetahui gejala-gejala yang menunjukkan adanya masalah yang dihadapi klien. Proses Konseling terjadi  melalui pelimpahan dari wali kelas klien kepada praktikan,  dan akhirnya praktikan mengundang klien untuk datang ke ruang  …………………. pada hari ……………………… pada jam pelajaran ke-……………………

2.  Identitas Klien
Nama                                                : …………….. (fiktif/samara)
Jenis Kelamin                   :
Tempat & tanggal lahir    :
Suku Bangsa                    :
Agama                              :
Warna Kulit                       :
Bentuk  Wajah                  :
Jenis Rambut                   :
Alamat Rumah Sekarang :

3.  Latar Belakang Klien
Setelah membaca catatan kumulatif  maka diketahui bahwa orang tua klien …………………………………………………((DIISI TENTANG DATA KLIEN DAN KELUARGANYA, STATUS EKONOMINYA MAUPUN DATA KLIEN DENGAN TEMANNYA/LINGKUNGANNYA,,  BISA JUGA DIAMBIL DARI HASIL PENGUMPULAN DATA WAWNCARA, SOSIOMETRI, STUDY HABIT, DCM)

4.  Waktu dan Tempat
Konseling ini dilaksanakan pada hari …………………………….. dalam satu kali pertemuan dan dilaksanakan di ……………………………………………………….

5. Ringkasan Masalah  (DIISI DENGAN RINGKASAN MASALAH YANG DIHADAPI KLIEN)

Akhir-akhir ini klien sering tidak  masuk kelas tanpa keterangan (alpa), dan diketahui bahwa ternyata dari rumah klien berangkat ke sekolah namun kenyataannya tidak hadir ke sekolah. Di sekolah klien tidak memiliki banyak teman dan jarang bergabung dengan teman sekelas, klien juga sering malas untuk sekolah dan klien kurang merasakan manfaat dari belajar, klien pernah tertidur mengantuk ketika belajar, klien kurang dapat memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan masalah klien tersebut , maka praktikan dapat menarik kesimpulan bahwa klien menghadapi masalah kurangnya motivasi dalam  belajar dan mengalami kesulitan untuk  berkonsentrasi dalam belajar.   (MISALKAN)

D.  Ancangan Konseling
1.  Rasional
Ancangan Trait and Factor dalam dunia konseling memiliki beberapa penamaan lain disesuaikan dengan latar belakang dan hakekat ancangan itu sendiri. Dalam perkembangannya Pepinsky dan Pepinsky mengidentifikasikannya menjadi tiga tahap, tahap pertama ditandai dengan kepedulian ancangan ini pada cara-cara untuk mengukur cirri-ciri pribadi klien, tahap kedua merupakan pengembangan model proses konseling dan tahap ketiga study analisis factor yang diterapkan untuk mempelajarai macam-macam sifat individu.

                Ancangan Trait and Factor memberikan perhatian utama pada sifat-sifat (Tarit) yang unik pada individu. Trait adalah kategori-kategori yang digunakn untuk memprediksikan perbedaan individu dalam tingkah laku.   (DITAMBAHKAN LAGI DENGAN TEORI TRAIT AND FACTOR)


2.  Hakekat manusia
Ada 8 (delapan) hal pokok yang bisa disimpulkan dari pendapat Williamson mengenai hakekat manusia yaitu asebagai berikut:
a.   Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk, dalam hal ini dijelaskan bahwa tidak ada individu yang lahir membawa potensi yang baik semata, juga tidak ada individu yang semata-mata penuh dengan sifat/muatan buruk.
b.  Manusia bergantung dan hanya akan berkembang secara optimal di tengah-tengah masyarakat, aktualisasi diri hanya akan dapat dicapai dengan bantuan orang lain, manusia tidak bisa melepaskan sepenuhnya dengan masyarakat.
c.  Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik (good life). Pada dasarnya seluruh aktivitas manusia adalah untuk mencapai kehidupan yang baik.
d.  Manusia banyak berhadapan dengan “pengintroduksi” konsep hidup yang baik, yang menghadapkan pada pilihan-pilihan. Manusia dihadapkan pada banyak pengintroduksi yang mungkin menghalangi individu dalam proses pencariannya.
e.  Hubungan manusia  berkait dengan konsep alam semesta dan hubungan terhadapnya sering terjadi salah satu dari: 1) manusia menyendiri dalam ketidakramahan alam semesta atau 2) alam semesta bersahabat dan menyenangkan
f.   Manusia merupakan individu yang unik. Dari keseluruhan manusia yang ada mempunyai cirri khas dan karakteristik yang berbeda.
g.  Manusia memiliki sifat umum. Manusia mempunyai keumuman sifat yang dapat dikelompokkan menjadi tipe-tipe.
h. Manusia bukan penerima pasif pembawaan dan lingkungan. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah sebagian aspek dari pembawaannya.

3.  Tujuan Konseling
Tujuan Konseling Trait and Factor adalah untuk mengarahkan dan membantu perkembangan individu seoptimal mungkin secara keseluruhan yang meliputi afektif, kognitif dan psikomotorik.  (TAMBAHKAN LAGI TENTANG TUJUAN KONSELING MENURUT TRAIT AND FACTOR)
               

4.   Tahap-tahap Konseling/Proses Konseling.
Konseling Trait and Factor memiliki enam tahap yaitu:
a.    Analisis
                Analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi dan data tentang diri klien beserta latar belakangnya yang terorganisir dengan baik. Informasi dan data dikumpulkan  secara mendalam dari keseluruhan  aspek kehidupan klien.  Data tersebut meliputi  data tentang diri klien, lingkungan klien, keluarga klien, dan masyarakat di sekitar tempat tinggal klien.
b.   Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum, menggolong-golongkan dan menghubung-hubungkan data yang telah ada pada tahap analisis yang sesuai dengan keputusan dan masalah klien, yang  disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan gambaran secara keseluruhan tentang diri klien.

c.   Diagnosis
                Diagnosis adalah  langkah  untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah yang dihadapi, sehingga diperoleh pemahaman tentang hakekat masalahnya.
Tahap ini meliputi:
1). Identifikasi  masalah, yaitu mengklasifikasikan masalah ke dalam masalah fisiologis dan psikologis,
2). Etiologi, yaitu mencari faktor-faktor penyebab masalah yang dihadapi klien baik dari faktor endogen maupun eksogen.
d.  Prognosis
Progronis  adalah langkah memprediksikan kemungkinan apa yang akan terjadi jika masalah klien terpecahkan dan tidak terpecahkan. Dalam langkah ini diterapkan pula alternatif-alternatif bantuan kepada klien.

e.  Treatment
Treatment atau pertolongan adalah langkah inti dalam proses bantuan kepada klien yang meliputi berbagai  macam usaha mencari alternatif   pemecahan masalah yang  dilakukan konselor bersama klien sesuai dengan rencana dan kesepakatan bersama.
.

f).    Follow up
 Follow up atau tindak  lanjut adalah langkah penentuan efektif   tidaknya suatu usaha yang  telah dilaksanakan.











BAB II
PROSES KONSELING TRAIT AND FACTORS

No.
Konselor/Klien
Percakapan
Tahap dan Teknik Konseling

1.


2.

3.

4.



5.









6.





7.












8.




9.





10.





11.





12.











13.









14.













15.








































































Klien
Konselor

Klien
Konselor
Klien
Konselor
Klien
Konselor

Klien

Konselor







Klien

Konselor




Klien
Konselor











Klien
Konselor



Klien
Konselor




Klien
Konselor


Klien


Konselor


Klien


Konselor



Klien







Konselor


Klien






Konselor




Klien








Konselor


Klien
Konselor









































































Assalamu’alaikum
Wa’alaikum salam. Mari…silahkan masuk
Makasih, bu.
Silahkan duduk Nisa
Iya bu.
Tadi pelajaran apa di kelas Rosy?
Seni Budaya, bu.
Nggak ada tugas kan dari ibu mata pelajaran?
Tadi ada tugas bu tapi saya sudah mengerjakannya.
Emm…Bagus Rosy sudah mengerjakan tugas yang diberikan guru. Baiklah Rosy kita sudah membicarakan tentang tugas yang diberikan oleh guru Seni Budaya.  Nah…Sepertinya Rosy bingung ada apa Ibu mengundang Rosy ke ruang konseling ini.
Iya, bu. Saya agak bingung mengapa ibu mengundang saya ke ruangan ini.
Emm… ya ibu mengerti perasaan Rosy. Ibu mengundang Rosy kesini karena ada beberapa hal yang ingin ibu bicarakan pada Rosy  terkait keadaan Rosy di sekolah ini.
Memangnya kenapa bu?
Nah…sebelum  kita membicarakan lebih lanjut perlu ibu jelaskan dulu bahwa dalam  pertemuan ini Rosy  tidak perlu takut dalam membicarakan hal-hal yang mengganggu pikiran Rosy atau hal-hal menyangkut keadaan Rosy yang sebenarnya karena Ibu akan menjaga kerahasiaan dari apa yang Rosy ceritakan dan ibu harap Rosy bersedia untuk mengungkapkannya pada Ibu.
Iya, bu.
Kemudian pertemuan kita ini akan berlangsung selama  40 menit ke depan, semoga kita bisa memanfaatkan waktu  ini dengan baik.
Iya bu.
Nah, sekarang apa Rosy siap untuk meneruskan pembicaraan kita
Siap, bu.
Begini Rosy. Ibu mendapat informasi bahwa Rosy akhir-akhir ini sering tidak masuk kelas tanpa keterangan. Apakah  memang seperti itu keadaannya?
Iya sih bu.
Rosy  memang akhir-akhir ini sering tidak masuk tanpa keterangan. Lalu mengapa  hal itu bisa terjadi Rosy?
Emm, gimana ya bu. Saya  kadang-kadang malas ke sekolah, disini gak ada teman
Emm..lalu apa orang tua Rosy   mengetahui bahwa Rosy  tidak masuk tanpa keterangan?
Sebenarnya orang tua saya nggak tau bu   karena ……dari rumah saya memang berangkat  ke sekolah.
Dengan kata lain Rosy membolos. Lalu, bisa Rosy jelaskan bagaimana selama ini  Rosy ketika belajar di kelas
Apa ya bu…. .. Kalau di kelas sih saya sering merasa mengantuk untuk belajar, sepertinya  tidak bergairah, dan saya jarang diiajak bergabung dengan teman-teman di kelas, selain itu  saya sulit untuk memahami pelajaran. Jadinya kadang-kadang saya tambah malas ke sekolah
Ya..ya..ibu memahami apa yang Rosy  rasakan. Lalu bagaimana dengan tugas yang diberikan guru.
Kalau tugas sih bu. Saya memang kesulitan dalam mengerjakan tugas, karena catatan saya kurang lengkap dan saya sulit memahami pelajaran,  dan saya juga malu un tuk bertanya pada guru, karenanya nilainya juga rendah bu.
Baikkah Rosy. Dari awal pembicaraan kita sudah membahas tentang keadaan Rosy di sekolah., bisa Rosy mengungkapkan  kembali secara singkat?
Akhir-akhir ini saya sering membolos, di kelas saya juga sering mengantuk,  sulit untuk memahami pelajaran,  tugas-tugas saya juga mendapat nilai rendah karena saya tidak memiliki catatan yang lengkap dan malu bertanya pada guru selain itu saya gak punya banyak teman.
………………………………………….
…………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………
…………………………………………..
……………………………………………
Pembinaan  hubungan baik:
Penyambutan agar terbina hubungan baik


Topik netral :
Lead :membuka pembicaraan agar tercipta rapport
Lead Khusus

acceptance

Mulai masuk ke pokok permasalahan






Reflection of feelling







Strukturing
Kerahasiaan









Strukturing
Time limit




Analisis
Lead khusus


Lead umum



Restatement

Lead umum



Lead Khusus





Clarification
Lead Umum










Acceptance

Lead umum












Sintesis

(KONSELOR MEMINTA KLIEN MENYIMPULKAN KEMBALI APA YG TELAH DISAMPAIKANNYA)




Diagnosis
a. Identifikasi masalah
(KONSELOR MENGARAHKAN KLIEN UNTUK / AGAR/SUPAYA  KLIEN MENGUNGKAPKAN  MASALAH YANG DIHADAPINYA APA SAJA)


a.     Etiologi
(KONSELOR MENGARAHKAN KLIEN UNTUK MENGUNGKAPKAN PENYEBAB MASALAH YANG DIHADAPINYA TERSEBUT)





Prognosis

(KONSELOR MENGARAHKAN PEMBICARAAN AGAR KLIEN BISA MENGUNGKAPKAN KEMUNGKINAN APA YANG AKAN TERJADI KALAU MASALAH DAPAT DIATASI DAN KEMUNGKINAN APA YANG AKAN DIHADAPINYA KALAU MASALAH TIDAK DAPAT DIATASI)



Treatment/konseling

(USAHA MEMECAHKAN MASALAH KLIEN,  KONSELOR HANYA MENGARAHKAN PEMBICARAAN, CARA PENYELESAIAN MASALAH TETAP DIPIKIRKAN DAN DIAMBIL KLIEN BUKAN DITANGAN KONSELOR)


Pengambilan keputusan

(KLIEN MENGAMBIL KEPUTUSAN TENTANG APA YANG AKAN DILAKUKANNYA UNTUK MENGATASI MASALAHNYA)



Termination

(KONSELOR MENGAKHIRI PROSES KONSELING)





Follow up
(KONSELOR MEMBUAT JANJI PERTEMUAN UTK BERJUMPA KEMBALI DALAM RANGKA  MEMANTAU PERKEMBANGAN KLIEN SETELAH MELAKSANAKAN USAHA-USAHANYA MENYELESAIKAN MASALAH)




























BAB III
ANALISIS DAN BAHASAN

A.   Analisis
Ancangan konseling Trait and Factor adalah suatu ancangan yang bertujuan membantu klien untuk mencapai perkembangan yang optimal dari segala aspek melalui penyesuaian,  baik penyesuaian pada dirinya atau dengan lingkungannya.  Selain itu tujuan dari proses wawancara konseling  ini adalah agar klien dapat membuat keputusan atas dirinya berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien  yaitu …………………………..(SEBUTKAN MASALAHNYA)  Dalam hal ini praktikan membantu klien dalam mengungkapkan  alternatif-alternatif yang bisa diambil berdasar pertimbangan keuntungan dan kerugian bila harus memilih salah satu alternatif diantara alternatif yang ada.
Praktikan   menilai  bahwa tujuan dari proses wawancara konseling  telah tercapai dengan baik.
                Teori-teori tentang konseling yang sudah praktikan pelajari selama perkuliahan dirasakan  sangat  membantu dalam  pelaksanaan proses wawancara konseling ini dan praktikan merasa tidak ada kesenjangan antara teori-teori konseling dengan pengalaman praktikan  selama  melaksanakan proses wawancara konseling ini.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(TAMBAHKAN PENJELASAN/CERITAKAN TENTANG PENGALAMAN KETIKA MELAKUKAN PROSES KONSELING, MASALAH/KENDALA YANG DIHADAPI, RESPON KLIEN)

B.  Bahasan
…………………………………………………….(TEORI TENTANG PROSES KONSELING) …………………..DAN APAKAH ADA KESENJANGAN ANTARA TEORI KONSELING DENGAN PROSES KONSELING YANG TELAH DILAKSANAKAN , BAIK MENYANGKUT KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI, RESPON KLIEN KETIKA PROSES KONSELING, KEMAMPUAN YANG DIMILIKI PRAKTIKAN SAAT PROSES KONSELING)…………ATAU DENGAN KATA LAIN ……MENCERITAKAN PENGALAMAN PRAKTIKAN/ANDA KETIKA MELAKSANAKAN PROSES KONSELING DENGAN MEMBANDINGKAN TEORI KONSELING)
               
               





BAB  IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adanya kepercayaan klien pada konselor (praktikan) dalam membantu mengadakan perubahan pada dirinya, memberikan kontribusi yang besar dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Adapun masalah yang dihadapi klien adalah ………………………………CONTOH (kurangnya motivasi dalam belajar dan kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar).  Dari permasalahan itu sebenarnya klien sudah bisa mengetahui sumber masalah yang dihadapinya serta penyebabnya, bahkan klien sudah mempunyai gambaran bagaimana cara mengatasinya. Namun perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang matang dan alternatif  lain yang mungkin bisa dilakukan sehingga konselor hanya mendiskusikan untuk mendapatkan pertimbangan yang matang serta beberapa alternatif lain.
   Dalam  proses konseling ini konselor sudah melaksanakan tahapan-tahapan  dalam  konseling Trait and Factor secara runtun dan secara umum  proses konseling ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. ………………………..TAMBAHKAN DENGAN KESIMPULAN DARI  ANALISIS DAN BAHASAN YANG DITULIS SEBELUMNYA)
B.  Saran
Ada beberapa saran berkenaan dengan pelaksanaan konseling selama Praktik Pengalaman Lapangan II, yaitu:
1.  Calon konselor hendaknya selalu meningkatkan latihan-latihan konseling di lapangan,  misalnya dengan melakukan konseling dengan klien nyata dan teman sebaya.
2. …………………………………………….
3……………………………………………..

4  DST




DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, Lutfi. 1994. Konseling Trait and Factor. Malang:  FIP IKIP Malang  (CONTOH)





RAHASIA
 
HASIL ANALISIS STUDY HABIT
(CONTOH)
Nama       : NISA (Abs. No. 6)
Kelas       : VIII A


No.


Jumlah Item Positif

Prosentase
(%)

Kriteria
(+)

Jumlah Item
Negatif

Prosentase
(%)

Kriteria
(-)

Kriteria
Gabungan

1.

1



5 %

SB

11

44 %

CB

B

Berdasarkan   hasil   dari   kriteria    gabungan   di   atas   maka   siswa    tergolong
B (Bermasalah)  pada kebiasaan belajarnya.


Kandangan,    ……………………..
Konselor Pamong                                                                                                    Praktikan



………………….                                                                                                            ……………………….
NIP                                                                                                                          NPM. ………………




HASIL ANALISIS DAFTAR CEK MASALAH

Nama       : Khairiah (Abs. No.6)
Kelas       : VIII A

No.


Jenis Masalah

Jumlah Pilihan

Prosentase
01.
02.
03.
04,
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
Kesehatan
Keadaan Kehidupan ekonomi
Keluarga
Agama dan moral
Pribadi
Hubungan sosial dan berorganisasi
Rekreasi/hobi &  penggunaan waktu
Penyesuaian terhadap sekolah
Penyesuaian terhadap kurikulum
Masa depan yang berhubungan dengan jabatan
Kebiasaan belajar
Masalah muda-mudi dan asmara
6
2
5
1
6
10
5
10
9
3
8
2
24 %
10 %
26,3 %
4,2 %
42,9 %
41,7
26,3
50 %
60 %
25 %
53 %
8,7


Kandangan,     ………………….
Praktikan


……………………………….
NPM. …………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar